Rabu, 23 Oktober 2013

Arashi Oneshot Fanfic 1

Title: Strange restaurant
Author: Lavistara
Genre: Horror
Type: straight
Status: One shot
Rating: BO
Casts: Arashi
Bahasa: Indonesia/campuran

Pada suatu siang, Arashi bersama dengan Staff nya sedang merundingkan konsep konser yang nanti akan di gelar. Saat itu, Nino sedang duduk di sebelah Aiba. Dengan berbisik, Nino ngobrol dengan Aiba.
Nino : "nee, mau makan siang di luar gak abis ini?"
Aiba : "makan? malem aja nanti. kan sekalian selesai terus mau nginep bareng kan?"
Nino : "ohh iya. ya udah deh."
Ternyata malam ini, seluruh member Arashi setuju menginap di suatu tempat penginapan ala jepang. Sehabis selesai meeting dengan para staff, Arashi lalu melanjutkan satu acara Tv show mereka, "Arashi ni shiyagare". Saat sedang jalan ke studio, Ohno berjalan duluan dibanding 4 member lainnya. Saat berjalan, Ia baru ingat sesuatu.
Ohno : "Ohh, iya. Nino saa, waktu itu kamu pernah bilang kalo mau ngajak kita ke restoran ya?" Kata Ohno sambil berjalan menoleh ke arah Nino.
Nino : "Ohh, restoran itu. aku kurang yakin bagaimana restoran itu. Mau ke situ sebelum ke penginapan memangnya?"
Sho : "kalo bisa, kenapa engga.. (^^) "
Aiba : "ya hitung-hitung jalan-jalan bentar lahh.."
Ohno : "Oh, kalo gitu ke restoran itu dulu ya.."
Sho : "okk.."
Akhirnya mereka setuju untuk pergi ke restoran itu. Arashi lalu melanjutkan syutingnya hingga jam 9 malam. Lalu pada akhirnya mereka naik mobil Aiba dan yang menyetir adalah Matsujun.
Matsujun : "katanya mau ke restoran dulu ya sebelum ke penginapan?"
Ohno : "Unn~ mau ke restoran yang Nino bilang."
Matsujun : "kalo gitu, Nino di depan saja duduknya supaya bisa kasih tau jalan ke sana nya".
Nino : "okk"
Mereka mulai berangkat meninggalkan studio ke tempat tujuan mereka. Di tengah perjalanan, Aiba sadar suatu hal melihat Nino yang mulai serius melihat ke arah Hp dan membuka GPS.
Aiba : "Nino saa, lagi ngapain kamu buka GPS segala?"
Nino : "ano nee... aku lupa jalannya." Katanya serius melihat pada Hpnya.
Sho : "lupa jalan? masaka?" Sho agak kaget.
Aiba : "jangan bilang-" Ia berhenti berkata-kata.
Matsujun : "jangan bilang ini pertama kalinya kamu ke restoran itu??" sambil menyetir, Matsujun juga ikut kaget.
Nino : "ano nee, iya bener. Aku baru pertama kali ke restoran ini. Makanya aku cuma tau daerahnya doang.."
Sho : "ahh~ mou~ kirain udah tau.. (=.=;) "
Aiba : "yappari"
Nino : "gomen ne.."
Ohno : "bukan salahmu kok.. (^^) " Ohno berusaha menegahi mereka.
Matsujun : "jadi habis jalan ini, belok kiri kah?"
Nino : "iya.."
Saat mulai berjalan sekitar 1 jam, daerah tempat mereka jalan mulai menggelap. Lampu-lampu penerang jalanan sudah jarang ada dan jalan tersebut menjadi gelap gulita.
Matsujun : "Naa Nino, ini beneran jalan ke restoran nya gak sih? kok gelap gini ya? masih jauh gak tuh?" Matsujun sedikit kawatir dengan kondisi jalan yang semakin lama semakin gelap.
Nino : "katanya tinggal 1Km lagi. iya ya kenapa gelap gini ya." Nino pun ikut bingung.
Aiba : "di GPS nya bener lewat sini Nino?" 
Nino : " iya.. dan ini gak mungkin salah. daerah ini ya cuma lewat jalan ini.."
Ohno : "coba kita terus jalan aja.."
Tak lama mereka berjalan terus, sampailah mereka pada suatu kedai ramen yang terlihat tidak terlalu besar dan sepi. Di depan kedai tersebut hanya di terangi 1 lampu jalanan. Tak jauh dari tempat tersebut, ada kotak telpon beserta tempat halte bus yang terlihat tua.
Matsujun : "i..ini?" Matsujun terkejut sampai kehabisan kata-kata melihat kedai ramen tersebut dari dalam mobil.
Nino : "kayaknya sihh... (._.) "
Aiba : "kok serem ya?"
Ohno : "pokoknya kita percaya aja deh. ayo masuk." Ohno berusaha menengahi lagi.
Mereka memarkir mobilnya sedikit jauh dari kedai tersebut dengan posisi parkir depan mobil menghadap jalanan. Aiba pun turun pertama kali dari mobil diikuti member yang lainnya.
Aiba : "nee, shochan. liat sekitar deh. gelap banget"
Sho : "iya ya. yang keliatan cuma yang kena sinar lampu ini aja. Box telpon sama halte nya juga keliatan udah lama ya." Sho hanya bisa memandang sekitar.
Pada akhirnya, semua member telah turun dari mobil. Ohno berjalan lebih awal menuju kedai tersebut diikuti oleh 4 member lainnya. Ohno mulai membuka pintu geser kedai tersebut. 4 member yang ada di belakang Ohno hanya bisa mengintip dari jendela sebelah kiri pintu yang sudah sedikit kotor.
Ohno : "sumimasen" Ohno membuka pintu dengan pelan-pelan. Di depan Ohno, tampak terlihat seorang koki kedai tersebut beserta 1 asisten laki-laki. Mereka terlihat normal seperti seorang koki kedai ramen. Hanya saja, seragam koki yang di kenakan merupakan gaya lama dan mereka terlihat sedang diam saja sambil menundukkan kepalanya. Ohno berlahan masuk diikuti member lain. Terdengar jawaban dari sang koki.
Koki : "Irasshaimase" Dengan suara yang rendah sang koki menyambut Ohno bersama 4 member lainnya yang datang. Di dalam kedai itu, hanya mereka ber lima lah tamu nya. Tidak ada orang lain selain mereka. Mereka memilih tempat duduk dekat dengan pintu. Sang asisten Koki datang menghampiri Mereka. Muka nya terlihat sedikit pucat. Member Arashi mulai memilih semua makanannya.
Asisten koki : "Irassaimase. Mau pesan apa?" Tanpa senyum dan dengan muka datar, sang asisten koki bertanya kepada seluruh member Arashi untuk pesanan mereka. Aiba terlihat tidak begitu nyaman dengan suasana restoran dan hanya memesan 1 porsi gyoza.
Aiba : "a...a-ku gyoza saja deh" Aiba terbata-bata menyebutkan pesenannya sendiri.
Yang lainnya pada akhirnya memesan semangkuk ramen. Saat sudah memesan, asisten koki tersebut meninggalkan meja member Arashi menuju dapur. Sho berbisik kepada Matsujun yang kebetulan duduk di sebelahnya.
Sho : "nee, nyadar sesuatu gak?" Sho agak sedikit takut.
Matsujun : "maa nee, aku juga ada firasat gak enak nih. riida gimana?" Matsujun berbisik memanggil Ohno yang duduk di depannya.
Ohno : "aku juga merasa aneh" Ohno juga balik berbisik.
Nino : "aku heran kenapa jadi restoran ini ya.." Nino bingung.
Tak beberapa lama, pintu kedai tersebut terbuka serta angin aneh bertiup dari luar. Ada seorang perempuan berambut panjang dengan mengenakan sepatu hak berwarna merah serta dress berwarna merah masuk ke dalam kedai tersebut. Seluruh member Arashi terpaku dengan hal tersebut karna perempuan tersebut sama sekali tidak terlihat wajahnya karna tertutup oleh rambut hitam panjangnya. Dari sisi lain, Aiba mulai ketakutan melihat hal tersebut. Setelah sekitar 7 menit menunggu pesanan, pesanan mereka pun datang. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, mereka mulai makan. Tiba-tiba Hp Ohno berdering.
Ohno : "ahh, chotto matte ne.. " Ohno lalu izin dari hadapan teman-temannya dan keluar dari kedai tersebut ke depan kedai.
*di telpon
[Ohno : "moshi-moshi.."
Orang di telpon : "ini saya, staff dari yang tadi ikut meeting. Saya Hagashi."
Ohno : "ohh, Higashi-san. kenapa?"
Higashi : "besok ada pertemuan jam 1 siang, Ohno-san sudah tau kan?"
Ohno : "ohh iya tau kok.. " ]
Di sisi lain saat Ohno sedang telpon, Aiba yang sedikit takut terus memandang tamu perempuan tersebut. Tiba-tiba sang koki datang menghampiri meja mereka. Muka nya sedikit pucat juga. Mereka agak kaget sekaligus takut. Lalu sang koki dengan sedikit senyum dan dengan suara rendah.
Koki : "jangan lihat wanita itu terus ya.. " dengan suara rendah dan lembut Ia memberi tahu kepada para member agar tidak melihat wanita itu. Mereka hanya dapat mengangguk sambil tersenyum. Di sisi lain Ohno...
*di telpon
[Higashi : "maaf, sekarang Ohno-san sedang ada di mana?"
Ohno : "di daerah mana ini aku juga kurang tau. Yang jelas ada kedai ramen Akaba. kenapa?"
Higashi : "kenapa Ohno-san ada di situ???" Higashi-san sepertinya sangat terkejut.
Ohno : "lagi makan bareng. Kenapa?"
Higashi : "sebaiknya anda cepat pergi dari restoran itu secepatnya jika sudah bertemu dengan wanita berbaju merah.!! " Higashi-san panik.
Ohno : "ehh? apa yang anda katakan? di sini tidak ada terjadi ap-" Ohno berhenti berbicara. Ternyta saat Ia sedang menoleh ke arah jendela kedai sebelah kanan tempat perempuan tersebut duduk, terlihat wajah perempuan tersebut yang sudah berdarah. Dan saat Ohno melihatnya, Wanita tersebut juga berlahan menolehkan kepalanya ke arah Ohno. Ohno tercengang dan melepaskan Hp nya dari telinga kanannya. Terdengar suara Higashi-san berteriak di telpon. Ohno bergegas masuk ke dalam restoran. Para member bingung melihat Ohno yang tergesah-gesah.
Sho : "riida doushita?" Sho bingung.
Ohno : "ayo cepat keluar dari sini!!" Ohno bergegas. Ia lalu memberi sejumlah uang untuk membayar ramen nya kepada sang koki. Tiba-tiba perempuan tersebut yang semula duduk di ujung kedai mulai berdiri. Saat berdiri, ada darah yang bercucuran dari kaki dan kepala perempuan tersebut. Seluruh member melihat hal tersebut. Mereka mulai terlihat panik dan bergegas berlari ke arah mobil. Saat masuk ke mobil, masalah besar terjadi.
Matsujun : "aree???" Matsujun berusaha menyalakan mesin mobil tetapi tidak bisa.
Aiba : "oioioi jangan becanda dehh!!"
Matsujun : "hontou da yo!!!" Ia mulai panik. Sho menoleh ke arah restoran tersebut dan..
Sho : "oii hayaku!!"
Ohno : "hayaku hayaku!!!"
Matsujun : "YATTERU YO!!! " Semuanya mulai panik. Saat Nino menoleh ke kaca spion, terlihat perempuan tersebut mulai berjalan ke arah mobil mereka dengan kaki tak menapak tanah. Mereka terus mencoba menyalakan mesin mobilnya. 
Matsujun : "mou kanbenshite yo mou!!!" Saat terus mencoba, akhirnya mesin mobil berhasil nyala dan lampu mobil pun menyala. Nino dan yang lainnya mencoba menoleh ke kaca belakang mobil dan ternyata perempuan itu hilang. Sambil menoleh ke belakang,
Sho : "fuhh..."
Ohno : "uwah abunai naa"
Nino : "hah yokatta.."
Matsujun : "fuhh"
Aiba : "Are wa chou abunai yo"
Semua nya serentak menolehkan kembali kepalanya ke depan. Saat menoleh ke depan, ternyata ada sosok perempuan yang tadi wajahnya menempel pada kaca depan mobil mereka dengan senyum menyeramkan, mata melotot dan wajah yang sudah penuh luka dan darah. Mereka ber5 spontan berteriak. Matsujun nekat menginjak gas mobil dan jalan. Sekejap saat mobil berjalan, perempuan tersebut menghilang. Hal tersebut membuat mereka ber5 diam karna shock sampai keesokan hari nya. Keesokan harinya, Ohno bertemu Higashi-san. Higashi-san melihat wajah para member Arashi yang terlihat seperti tidak tidur. Saat meeting, akhirnya Ohno menceritakan semua hal yang mereka alami malam hari nya. Lalu sang Higashi-san pun bercerita sejarahnya.
Higashi : "begini, 20thn yang lalu ada perempuan yang menunggu bus di halte dekat tempat ramen itu. Dan dengan tidak di duga, ada bus dengan kecepatan yang tinggi sekali yang diduga itu adalah kesalahan sang supir yang kehilangan kendali. nah, bus tersebut menabrak perempuan itu lalu menabrak kedai ramen di situ. Perempuan tersebut kebetulan adalah pelanggan langganan di kedai tersebut. dan saat tabrakan, mayatnya terlempar sampai ke kedai ramen yang telah rusak tertabrak tersebut. kedai ramen tersebut sempat di perbaiki lagu dari kerusakan bekas di tabrak bus tersebut. lalu tidak beberapa lama sekitar 4 bulan setelah buka lagi, koki dan seorang asisten koki kedai tersebut meninggal tertabrak bus di tempat lain lagi." Jelas Higashi-san. Arashi member hanya dapat terdiam.
Nino : "ternyata, berita yang ku liat tentang restoran yang ada di situ, adalah informasi 20 tahun yang lalu?" Nino lemas.
Higashi : "memang setelah kejadian itu, daerah sekitar situ seperti di lupakan."
Akhirnya semua member Arashi hanya bisa berhati-hati untuk melihat informasi jika ingin ke suatu tempat. 
- END -
Yabaii~ tiba2 kepikiran begini >.<
douzo~ silakan komentar kesannya ya~ 



4 komentar:

  1. 怖い... >.<||)

    Cerita sm alurnya bagus dek!
    Ditunggu fanfic arashi berikutnya~ (^ ^)

    BalasHapus
  2. arigatou kak.. aku mau lanjut horror lagi aja deh kak.. ^^

    BalasHapus
  3. Wah.. baru nemu dengan fict ini 2 tahun setelah di publish nih. Hehehe.. ceritanya seru dan buat deg deg-an. Terus berkarya ya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kaka sudah mampir membaca~ jika tertarik dengan fanfic yang lainnya bisa di lihat di livejournal
      lavistara-yuki.livejournal.com
      terima kasih kak~ ^^

      Hapus