Title: Kimi wa~ Chapter 1 "dinner with everyone"
Author: Lavistara
Genre: Friendship, sedikit Romance dan Medical.
Type: straight
Status: series
Rating: BO
Casts: Sakurai Sho as Himself, Toda Erika as Sakurai Aki, Aiba Masaki as Himself, Matsumoto Jun as Himself, Ninomiya Kazunari as Himself, Ohno Satoshi as Himself, Mizukawa Asami as Herself Inamori Izumi as Herself and Suzuki Fuku as Kitahara Yoshi.
Bahasa: Indonesia/campuran
Sore itu, Sho bersama Aki adiknya sedang berbelanja untuk makan malam yang cukup akan di sajikan untuk ibu dan ayahnya. Mereka berdua pergi ke supermarket yang berada dekat dari rumahnya.
"Nee, Shonii mau makan apa nanti?" Tanya Aki yang penasaran dengan apa yang kakaknya inginkan untuk makan malam hari itu.
"Mauku sih, kare? atau ramen? pokonya terserah deh" Sho yang bingung mau menjawab apa menolehkan kepalanya ke arah yang berlawanan dari adiknya sambil berjalan.
"hmm~kalau terserah, ya sudah kalau gitu kare juga boleh.. (^^)" Aki tersenyum.
"jaa, Shonii ikut masak ya.. (^^)" Sho menawarkan bantuan pada Aki.
"haha~ iranai (-_-)" Aki menolak.
"lho, kenapa?" Sho bertanya penasaran.
[Flashback] Sebetulnya 3hari yang lalu saat masak di dapur..
"AChan, ini gimana ikannya? di potong dulu ya?" Sho bertanya dengan suara agak kencang kepada Aki yang berada agak jauh dari dia. Aki sedang merebus miso soup.
"belah saja ikannya" Aki berseru.
"belahnya gimana? vertikal? horizontal?" Sho bingung.
"dikira mau buat garis di matematika apa ya? udah pokoknya di potong jadi 2 aja" Aki mulai kesal dengan pertanyaan kakanya yang mulai aneh-aneh.
"Shonii sebetulnya pernah masak gak sih? kan waktu itu pernah bikin bubur buatku" tanya Aki.
"yang waktu itu bikin bubur itu okaasan, aku hanya menghangatkan nya di microwave.. (^^"a)" Sho berkata agak tersenyum kecil.
"lhaaa??!! selama ini gitu terus jadinya??" Aki kaget.
"tenang saja pokoknya. Aku akan bikin ikan bakar yang enak hari ini untuk okaasan,otousan dan Achan (^^b)"Sho memastikan dirinya aman untuk memasak suatu masakan.
=============================================
Tidak beberapa lama, karna merasa ikannya tidak akan asin kalau garamnya dikit, Sho mencelupkan ikannya ke air lalu dia tambahkan satu sendok makan penuh garam beserta satu sendok teh merica. Sho siap membakar ikannya. Dia juga menyiapkan kecap yang akan di oleskan ke ikan yang dia bakar.
"yosh~ siap dibakar~" Sho menaruh ikannya di atas bara api kompor.
Asap mulai mengebul di dapur. Aki yang berada tidak jauh di kompor yang satu lagi pun akhirnya merasa terganggu.
"Shonii, kalau bakar ikan yang bener dikit kenapa?" Aki protes.
Sho diam saja. Sho menambahkan kecap saat membakar ikan.
"sebentar lagi jadi nih.." Sho berseru.
"miso soup nya sudah jadi ya! aku duluan menyiapkan nasi,miso soup dan yakiniku nya ya. Ikan bakarnya ku serahkan pada Shonii" Kata Aki sambil menuangkan miso soup ke mangkok satu per satu. Tak beberapa lama, Sho selesai memasak ikan bakarnya.
"kelihatannya seperti agak gosong ya? sudahlah, yang penting jadi" Sho menggumam dengan suara pelan.
Sho siap menyajikan ikan bakarnya.
"ini dia.. (^^)" Sho membawa hasil masakannya ke meja makan dengan senyum.
"wah, Shonii ikutan masak toh?" Ayah Sho senyum terlihat senang.
"hehe~" Sho hanya bisa tertawa kecil.
"ayo ayo duduk sini kita makan bersama" Ibu lalu mengambil gelas dan ocha dingin dari kulkas.
"Itadakimasu~" seluruh nya berseru sambil memegang sumpit yang di apit di antara jari jempol dan telunjuk kedua tangannya lalu mengangkatnya setinggi dagu.
"aku mau coba masakan Shonii dulu" Aki semangat. Saat mencoba masakan kakaknya, tiba-tiba.
"Shonii?" Aki merengutkan dagunya. Sho yang sedang mengambil ocha di sampingnya pun menjawab Aki.
"ya ada apa?" Sho bertanya balik ke Aki.
"kamu masukin garam berapa sendok?" Aki bertanya lagi pada Sho.
"satu sendok makan. memangnya kenapa? enak kan?" Sho dengan muka polos menjawab Aki. "DARIMANANYA ENAK!!!??? asin begini kayak ikan asin di bilang ikan bakar lagi! (>.<")"Aki kesal.
Saat ibu dan ayah Sho mencoba, mereka juga mengatakan hal yang sama. Ayah Sho hanya bisa tersenyum dan tertawa melihat anak laki-lakinya tidak bisa masak.
[Flashback end]
"yaa, itu kan cuman kejadian ikan keasinan. Kalo masak kare mungkin aku bisa" Sho meyakinkan Aki kalau dirinya bisa masak kare.
"haah, ntar ada juga Shonii bisa masukin cabe terlalu banyak sampe bikin orang yang makan meledak..(=_=")" Aki kapok dengan masakan kakaknya.
"ya udah lah kamu yang masak. aku bikin minuman saja deh." kata Sho.
Akhirnya mereka sampai di supermarket tujuan. Aki mengambil keranjang belanja dan mulai melihat-lihat bahan bahan untuk memasak kare. Saat sedang melihat daging, Aki bertanya pada Sho yang sedang berada di belakangnya.
"Nee Shonii, mau daging yang mana nih? yang ini atau yang ini?" Aki memberikan pilihan daging segar yang sudah di kemas yang ia pegang di tangan kiri dan kanannya.
"ku pikir lebih banyak yang ini" Sho menunjuk yang sebelah kiri.
"hmm, tapi kalau dilihat dari lebelnya, yang ini jauh lebih banyak. kalau gitu yang ini aja deh." Aki bukan memilih pilihan Sho malah memilih pilihannya sendiri.
"ya udah ga usah minta pendapatku kalau begitu" Sho buang muka dengan suara kecil.
"ada masalah??!" Aki protes.
"gak kok. gak ada.. hehe~~ (^^"a)" Sho tidak mau bertengkar.
"hmm, kentang,wortel,daging dan bubuk kunyit. Apa lagi ya? Shonii?" Aki memanggil Sho lagi yang berada di belakangnya yang sedang melihat keju.
"ya?" mata Sho masih melihat keju yang ia pegang di tangan kanannya.
"ohh ya, keju. bagaimana kalau pake keju mozarela? nanti kare nya di panggang dulu pake keju. uwahh~ Shonii ide yang bagus. (d^^b)" Aki tersenyum bahagia dan mengacungkan kedua jempolnya pada kakanya.
"kali ini aku belum ngomong apa-apa (-_-;)" Sho menoleh ke arah lain sambil berbisik.
"bumbu kare nya masih ada di rumah?" Sho bertanya pada Aki.
"takutnya sih tinggal dikit. beli aja kali ya.." Aki lalu berbalik arah ke tempat bumbu.
Setelah selesai berbelanja, Sho membayar belanjaan nya.
"3000 yen desu." Kata seorang kasir.
"ini uang pas ya" Sho membuka dompetnya lalu mengambil uang pas 3000 yen.
Mereka pun selesai berbelanja dan pulang ke rumah. Saat menuju ke rumah, Aki ingat sesuatu.
"oh iya, Shonii kan kita hari ini mau masak banyak. nanti malam Shonii berangkat kerja kan bersama tim Shonii untuk persiapan jaga malam di UGD rumah sakit kan? kenapa gak undang teman-teman Shonii?" Aki sambil berjalan bertanya pada Sho.
"iya juga ya, biar ku telpon dulu." Sho lalu berhenti sejenak bersama Aki lalu mengambil Hp dari kantong celana nya.
-Niiiitt....niittt...-
"moshi moshi?" Seorang teman Sho mengangkat telponnya.
"ahh, moshi moshi Matsujun?" ternyata itu Matsujun.
"ohh Shokun nani?" Matsujun semangat.
"mau makan bareng di rumahku sebelum ke rumah sakit? biar berangkat bareng. gimana? ini kamu di mana?" Sho mengajak Matsujun untuk makan di rumahnya bersama.
"ehh? gak apa-apa tidak merepotkan?" Matsujun senang.
"ii wa yo! Achan yang ngajak. Katanya mau ketemu, Nino.. XD" Sho tertawa.
"SHONIII SAMPAI RUMAH KU BUNUH YA!!! (>0<9)" Aki marah lalu memukul punggung Sho dengan kencang menggunakan tangan kanannya.
"ITAI YO! mou.. (>0<)" Sho kesakitan.
"ohh ada Aki toh di situ. ini kamu sendiri di mana?" Matsujun bertanya balik.
"jalan pulang abis belanja. pokoknya kasih tau yang lainnya ya. nanti jam 4-5an kumpul sampe jam 6 trus kita berangkat. ok (^^)?" Sho juga ikut senang.
"Ok.. jaa nee.. (^^)" Matsujun senang.
Telpon pun di tutup.
"apa-apaan sih Shonii pake acara bilang aku mau ketemu Nino-niichan segala??" Aki sedikit ngambek.
"yaa kan..." Kata Sho.
[Flashback] Sebetulnya kejadian 3tahun yang lalu saat musim panas dan saat Sho masih menjadi dokter baru di Tokyo Medical Center and treatment.
Pagi hari~
"Shonii pergi dulu ya.. (^^ /)" Sho melambaikan tangannya ke arah Ibu,ayah dan Aki.
"itterasshai~!" mereka bertiga berseru.
"ittekimasu~!" Sho berjalan makin jauh dari keluarganya.
Saat itu, Sho masih menjalani masa nya sebagai dokter baru di Tokyo Medical Center and treatment untuk bulan terakhirnya menjadi dokter baru. Tak beberapa lama setelah Sho pergi, Aki yang masih liburan kelulusan SMA pun di minta ibunya untuk berbelanja ke supermarket yang biasa ia datangi. Saat sudah selesai berbelanja, tiba-tiba saja ada segerombolan laki-laki menggunakan motor. Tampang nya berantakan. Saat melihat Aki sedang keluar dari supermarket, laki-laki tersebut menggodai Aki.
"neesan, mau jalan bersamaku?" kata laki-laki itu sambil mengelus dagu Aki.
"apa-apaan sih! minggir!" Aki mulai sedikit ketakutan tetapi mencoba untuk tetap tegar.
"neesan, kalau begitu aku minta uang mu deh" laki-laki itu mulai memegang-megang tangan Aki yang sedang membawa dompet. Aki teriak. Tak beberapa lama, laki-laki tersebut mengeluarkan pisau dan laki-laki itu menodongkan pisaunya pada Aki. Kebetulan di hari itu sangatlah sepi di depan supermarket tersebut. Tak berpikir panjang, teman-teman dari segerombolan tersebut mulai memukul Aki.
"kasih gak dompetnya?!" kata laki-laki itu.
"engga!!" Aki menahan sakit di kepalanya yang sudah berdarah karna di pukul menggunakan kepala ikat pinggang seorang teman laki-laki tersebut. Tak beberapa lama, ada sebuah mobil yang kelihatannya merupakan pelanggan supermarket tersebut parkir. Saat melihat kejadian tersebut, seorang yang tadi barusan saja keluar dari mobil segera lari dan langsung menendang muka si laki-laki tersebut.
"OMAE!! berani-berani nya!!" si laki-laki tersebut mau memukul balik orang yang tadi.
"coba saja kalau bisa!" tantang nya.
Pada ahirnya, si laki-laki tersebut jatuh karna di pukul balik oleh orang yang tadi. Laki-laki tersebut mulai menodongi pisau ke orang yang tadi lalu menargetkannya pada perut orang yang tadi. Tanggan laki-laki tersebut sudah bergetar saat memegang pisau. Saat laki-laki itu berlari sambil membawa pisau ke arah orang tersebut, orang itu menendang tanggannya dan memukul hidung laki-laki tersebut. Untungnya, laki-laki tersebut langsung kabur. Di sisi lain, Aki sudah kesakitan karna kepalanya yang terus berdarah.
"Daijoubu desuka? Kepalamu darahnya tidak berhenti. Saya cek detak nadi nya ya." orang tersebut berubah dari kenampakan wajah nya yang tadi. Orang tersebut meletakkan 2 jari kirinya di leher Aki.
"ano?.." Aki agak khawatir.
"tenang nona, aku dokter" Orang itu langsung menunjukkan ID card nya dari kantong kemejanya.
"nona bisa berjalan? saya antarkan ke rumah sakit." Orang itu lalu memikul Aki dan membawakan tas Aki lalu masuk ke mobilnya. Saat di mobil..
==================================================
"ahh, iya ini pakai saputangan saya dulu untuk menutup lukanya sedikit" Orang itu lalu bergegas menyalakan mesin mobilnya.
Sekitar 23Menit, sampailah pada suatu rumah sakit. Orang itu menuntun Aki yang sudah lemas dan pucat ke UGD. Saat pintu otomatis UGD terbuka, tiba-tiba...
"AKI!!" ada suara Sho dari arah dalam UGD.
"Ahh.. Shonii.."Aki yang sudah lemas mengenali kakaknya.
"KENAPA KAMU?? Nino ada apa dengannya??" tanya Sho pada Nino yang sedang merangkul Aki.
"ceritanya panjang. Strecher!! dia adikmu?" teriak Nino pada suster di situ.
"iya, dia adikku. baiklah. Aki, tiduran di sini dulu ya. Shonii pasti akan mengobatimu. siap untuk X-ray!" Sho lalu membawa strecher bersama Nino ke tempat pengobatan lalu ke ruang X-ray. 40menit kemudian, Aki tertidur di ruang rawat sementara. Dan hasil X-ray pun keluar. Sho bersama dokter pembimbingnya melihat hasilnya.
"sensei, kira kira Achan gimana?" Sho khawatir.
"adik mu sepertinya baik-baik saja. hanya luka luar saja. syukurlah ini tidak parah" dokter pembimbing tersenyum lalu menepuk pundak Sho. Sho lega sekali sampai dia meneteskan air mata.
"yokatta" serunya dalam hati sambil menangis. Saat Sho keluar dari ruang cek, Aki sudah sadar dan berjalan pelan dengan Nino.
"Aki, mou daijoubu no?" Sho memastikan Aki baik-baik saja.
"unn~ Daijoubu. Shonii langsung pulang atau bagaimana?" Aki bertanya.
"ohh~ aku masih ada 2 jam lagi untuk jaga sampai jam 2 siang nanti." Sho menjelaskan.
"kalau gitu, Nino, bisa mint tolong bawa adikku sampai rumah?" Sho meminta Nino untuk mengantar Aki ke rumah karna Nino shift nya telah selesai.
"baik kalau gitu. serahkan padaku (^^b)" Nino dengan wajah yang tidak keberatan sama sekali siap mengantar Aki pulang
[Flashback end]
"dan semenjak kejadian itu, Achan jadi suka Nino kan??hehe~ ngaku dehh.. (^-^)" Sho mendadak memasang senyum yang sedikit aneh di mata Aki.
"buktinya apa??" Aki masih agak ngambek.
"waktu tiap Shonii pulang kerja, Achan pasti tanya tentang gimana Nino, kabarnya, gini dan gitu dan blablabla. bahkan Achan sendiri tak menanyakan bagaimana Shonii tadi pas bekerja. (-_-")" Sho menjelaskan.
"AHH mouu!!!~ (>0<9)" Aki kembali memukul Sho.
Sampailah mereka di rumah setelah berjalan dari supermarket.
"Tadaima~" Aki dan Sho berseru.
"okaeri~" suara ibu yang menjawab mereka dari ruang tengah rumah.
"aree? kaasan sudah pulang toh?" Sho menyapa ibu sambil menaruh belanjaan di dapur.
"ibu hari ini kerja tidak terlalu banyak yang menumpuk seperti biasanya." ibu berdiri dari sofa dan menaruh baju yang tadi sedang di lipatnya di meja.
"Achan, ini kentangnya mau di gimanain?" Sho berseru agak kencang pada Aki yang berada di kamarnya sedang menaruh jaketnya.
"Shonii gak usah sentuh masakannya!!!~" seru Aki sambil berlari dari tangga ke bawah.
"kenapaaa??Kenapa??? percayalah pada Shonii ini tidak akan ngebuat makanan gak enak... (T^T)" Sho memelas pada Aki.
"sudah, biar ibu saja yang bantu masak. ini mau masak kare sebanyak ini apa teman-teman mu mau datang ke sini Sho-kun?" ibu membantu di dapur.
"iya mereka mau datang." Sho menjawab ibu. Dapur kebetulan terbuka ke ruang tengah di rumah tersebut.
"Sho, daripada nonton, mendingan kamu lipetin baju tuh." ibu menyuruh Sho untuk melipatkan baju.
"haiikk... (^^b)" Sho dengan senang hati melipat baju.
===========================================================
40menit kemudian, kare sudah jadi.
"nah Shonii, ini tolong di siapkan piring." Aki sibuk mengaduk kare.
Lalu..
-Tengnong...-
"sumimasen" Kedengaran suara seseorang dari luar pintu.
"ahh, itu pasti Ohno. YAK AKU DATANG!!" Sho menjawab panggilan Ohno dan berlari ke pintu masuk. Sho lalu membuka pintunya untuk teman-temannya.
"oshh~ (^.^ /)" keempat teman Sho menyapa Sho.
"masuk masuk" Aki dari dapur ikut berlari ke pintu masuk sambil memegang lap di tangan kirinya.
"o shitsureishimasu~" berempat masuk ke rumah Sho. Aki yang sedang menutup pintu masuk ternyata di tunggu Sho di belakangnya.
"Achan, Nino tuh.. (^-^9)" Sho dengan suara pelan sambil menepuk pelan pundak Aki.
"iya tau kok Shonii aku bisa ngeliat.. (>.<) jangan ngomong yang engga-engga ya!" Aki memberi tahu Sho.
"Sipp!~ (^^b)" Sho berjanji.
"araa,.. irasshaimase. silakan duduk di sini. wah Nino, Ohno, Matsujun dan Masaki sudah besar ya sekarang." ibu Sho terlihat senang.
"ohh ada ibu Sho, maaf mengganggu.. " Ohno tidak enak.
"ahh~ bukannya memang sudah biasa kan.. (^^)" ibu Sho senang.
"saa ayo makan bareng. ayah belum pulang Sho?" ibu sambil menyiapkan ocha dingin bertanya pada Sho yang sedang mengambil peralatan kerja nya bersama jaket dokternya.
"tadi ayah bilang 2 jam lagi baru bisa nyampe rumah kayaknya. tadi kejebak macet atau gimana tuh katanya ada perbaikan tower di gedung mana tuh gak tau" Sho menjawab ibunnya sambil berjalan mendekat ke dapur mengambil gelas.
Disisi lain, Aki menyiapkan nasi dan kare nya.
"mau ku bantu, Akichan?" Nino menawarkan bantuan.
"ohh~ Nino-niisan, arigatou.. (^-^)" Aki menerima tawaran bantuan dari Nino.
Sho lalu duduk di sebelah Ohno di meja makan menunggu Aki dan Nino membawa kare nya ke meja makan.
"ii naa ano futari (^^)" Matsujun menoleh ke arah Aki dan Nino di dapur dari meja makan.
"kamu sebagai kakak kira-kira gimana perasaan mu adikmu ternyata senang dengan kouhai 1 tahun di bawahmu, si nino itu?" Aiba bertanya.
"Aiba-san, aku juga kouhainya Shokun. 2 tahun malah lebih muda (-_-v)" Matsujun merasa tersindir saat Aiba bilang soal kouhai.
"menurutku sih biasa saja. lagi pula, walaupun kouhai, kan cuma kouhai dari segi umur. kalo dari segi kelas pas di kampus kan sama waktu itu." Sho menjawab Aiba.
10menit berlalu, mereka semua siap makan.
"itadakimasu~" semua berseru
Saat di coba...
"Umaii~~" Ohno memuji makanannya.
"hontou desuka?" Aki bertanya.
"hontou dayo! maji umai yo kore. Akichan yang masak? atau Sho?" Ohno menjawab sekaligus bertanya siapa sebetulnya yang masak.
"kalau itu gak usah di tanya lagi. kalau Sho yang masak, kita ga akan makan XD " Matsujun tertawa.
"Shonii gak ku bolehkan masak ini kok. jadi tenang saja di jamin aman. XD" Aki memastikan yang memasak bukanlah Sho.
"Achan, kamu tega~ (T^T)" Sho memasang tampang melas. Semuanya tertawa.
"eh, Shokun, tadi pagi itu yang megang hasil CT scan nya pasien yang itu siapa ya?" Ohno dengan mulut penuh dengan makanan bertanya pada Sho.
"ada di Aiba kan? punya Inamori-san? ya kan? aku tadi pagi tidak tugas." Sho menunjuk Aiba.
"iya di aku kok hasil CT scannya." Aiba menjelaskan.
"tapi gimana ya. menurutmu gimana Matsujun?" Ohno dengan pertanyaan yang kurang jelas bertanya pada Matsujun.
"gimana apanya yang gimana?keadaannya?" Matsujun bingung.
"masih jam 4.49 nih. berarti masih ada waktu. mau di perbincangkan dulu? Aiba-kun bawa hasil CT scan nya kan?" Sho memutuskan untuk diskusi bersama sebelum jam 6.
"aku bawa kok" Aiba menjawab Sho lalu bergegas mengambil tas yang berada di samping bangkunya.
"Achan, bisa biarkan kita bicara berlima saja gak?" Sho meminta Aki agar keluar dari ruangan tempat mereka berlima ingin diskusi dengan lembut.
"ohh gak apa-apa kok. aku keluar dulu ya" Aki dengan muka yang terlihat biasa saja pun keluar dan menutup pintu ruangan tersebut.
Perbincangan pun di mulai.
"Inamori-san awalnya cuma mengeluh sesak nafas dan batuk. tapi waktu tadi pagi sekitar jam 10-11an waktu aku mengambil tindakan ambil CT scan, hasilnya keluar lalu Inamori-san ku minta di rawat dulu untuk sementara. saat ku lihat hasilnya, ini.." Aiba menjelasan lalu memberikan hasil CT scan nya kepada Sho. Sho lalu mengangkat hasil CT scan nya.
"hmm?? seperti.." Ohno tidak melanjutkan kata-katanya.
"pneumonia?" Nino yang melihat dari sebelah kiri Matsujun menebak.
"iya ya. hasil periksanya tadi mana Aiba-kun?" Nino bertanya pada Aiba.
"o..ohh ini ada." Aiba juga mengeluarkan hasil periksanya lalu memberikannya pada Nino.
"[zrekk~] yappari.." Nino sudah menduganya.
"pneumonia ya?" Aiba baru mengerti penyakit Inamori-san.
"hmm... bagaimana kalau Inamori-san di ambil alih denganku?" Nino bertanya pada Aiba.
"ohh, kalau begitu, diskusikan hari ini saja dengan Inamori-san." Aiba mengizinkan Nino untuk bertemu pasiennya yaitu Inamori-san.
"sasuga dokter spesialis paru-paru." Matsujun memuji Nino hebat.
"ahh tidak. aku juga hanya tahu penyakit paru-paru saja. aku malah dapet hasil CT scan pasien anak kecil yang tadi pagi sekitar jam 9 pagi di UGD yang sakit jantung." Nino memberikan hasil CT scan.
"kok jadi tukeran pasien gini ya?"Aiba bingung.
"ehh?? anak kecil?" Sho kaget.
"oh tadi pagi kamu tugas ya? kok malam dapat tugas lagi?" Ohno bingung.
"Kihara-sensei hari ini minta digantikan olehku untuk jaga malam di UGD." Nino menjelaskan.
"kamu gak capek?" Matsujun agak khawatir.
"gak kok. kan shift pagi cuma 2 jam di UGD. sisa 2 jam lagi ya praktek biasa." Nino meyakinkan Matsujun.
"hoo~ Kihara-sensei gak ikut shift toh hari ini" Ohno menambahkan.
"ini yang shift siapa aja hari ini?" Ohno bertanya.
"yang jelas aku, Matsujun dan Nino. Aiba ikut karna mau menjelaskan pada Inamori-san. Ohno-kun off ya?" Sho menjawab Ohno dan bertanya balik.
"aku sih bukan off. yang jelas ngejaga-jaga aja kalo-kalo ada operasi mendadak." Ohno menjawab Sho.
"intinya kamu shift kan hari ini??" Aiba bertanya pada Ohno.
"maa, iya. aku di bidang bedahnya." Ohno menjawab Aiba.
"apaan nih?? jantung koroner? anak umur segini??" Sho bingung sambil mengangkat hasil CT scan.
"aku juga ambil hasil X-ray nya kok." Nino mengambil hasil X-ray anak tersebut.
"umur berapa?" Aiba bertanya.
"ku rasa, sekitar 9 tahun. Saitou-sensei udah liat hasilnya. tadi anaknya datang sama ayahnya. katanya saat anaknya sedang main bola lalu tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. saat di bawa ke UGD, kondisinya memang cukup parah. Saitou-sensei yang tadi ambil tindakan. sekarang anaknya di rawat. mungkin Saitou-sensei belum sempat berbicara pada Shokun karna tadi Shokun kan off dan baru tugas lagi malam ini kan?. nahh, Saitou-sensei minta aku untuk memberi tau mu tentang ini. sepertinya sih, mau di ambil tindak operasi." Nino menjelaskan.
"sudah kuduga, jantung koroner" Sho merespon Nino.
"operasi biasa atau catether?" Matsujun bertanya.
"pastinya sih operasi biasa. kalau catether pada anak umur 9 tahun, aku belum pernah melakukannya." Sho menjawab Matsujun.
"Ohno-san, bagaimana menurutmu?" Sho balik bertanya pada Ohno.
"kalau menurutku kasus seperti ini biasanya hanya bisa ambil tindakan operasi biasa." Ohno menjawab pertanyaan Sho.
"dengan cara MIDCAB* memungkinkan gak ya kira-kira?" Ohno memikirkan.
"namanya?" Sho bertanya lagi.
"Kitahara Yoshi-kun. 2 hari kedepan dia juga masih berada di rumah sakit. sebaiknya kau minta izin Saitou-sensei, bilang kalau kamu akan jadi dokter bedahnya jika di ambil keputusan operasi." Nino menyarankan Sho agar menjadi dokter operasi Kitahara Yoshi-kun.
"baiklah. uwaa~ udah jam 5 lewat, berangkat sekarang ya supaya gak telat. tadi semuanya datang pakai mobil siapa?" Sho bergegas mengambil tas, jas dan kunci mobilnya.
"pakai mobil masing-masing." Ohno juga mengambil tasnya.
"oh ya udah ayo berangkat. Kaasan, aku pergi duluan ya. Achan, Shonii pergi ya~!" keluar dari ruang makan dan berteriak ke arah atas tangga.
Aki bergegas turun ke bawah.
"Shonii langsung berangkat?" Aki bertanya.
"iya. ya udah ya. jaga kasaan sama tousan ya. hati-hati di rumah. ok. jaa.. (^^)" Sho sambil memakai sepatu dengan cepat-cepat.
"pergi dulu ya Akichan." keempat temannya juga ikut bergegas keluar.
"itterassai~! (^^ /)" Aki keluar dari pintu masuk dan melambaikan tangannya ke kakak dan teman-teman kakaknya. Sho juga melambaikan tangannya dan tersenyum.
Tugas mereka sebagai dokter jaga malam di UGD hari ini akan dimulai.
Chapter 1 -END-
*MIDCAB : Minimaly Invasive Direct Coronary Artery Baypass surgery, adalah meminimalisirkan goresan pada kulit saat operasi jantung koroner/koroner arteri dengan hanya membuat 5cm sampai 10cm goresan pada bagian yang di operasi.
Akhirnya aku selesai bikin chapter 1 nya. Yang sudah baca boleh memberikan komentarnya. Aku lagi kelintas aja di pikiran ku. gimana kalau member Arashi, ke5 nya menjadi seorang dokter. akankah mereka juga membuat miracle yang sama hebatnya?. istilah-istilah kedokterannya aku masih liat wikipedia dan sumber-sumber internet lainnya serta buku-buku yang aku baca. jadi, kalau ada kesalahan juga bisa di konfirmasi denganku. aku juga menggunakan istilah kedokteran sebatas pengetahuan ku. mohon kerjasama nya.. ^^