Title: Kimi wa~ Chapter 3 "After the night shift, Operation schedule"
Author: Lavistara
Genre: Friendship, sedikit Romance dan Medical.
Type: straight
Status: series
Rating: BO
Casts: Sakurai Sho as Himself, Toda Erika as Sakurai Aki, Aiba Masaki as
Himself, Matsumoto Jun as Himself, Ninomiya Kazunari as Himself, Ohno
Satoshi as Himself, Mizukawa Asami as Herself. Guest : Suzuki Fuku as Kitahara Yoshi.
Bahasa: Indonesia/campuran
Setelah semalaman mendapat tugas yang cukup berat, pada akhirnya tinggal 3 jam lagi waktu shift mereka selesai. Sho, Nino dan Aiba sudah tertidur lelap duduk di kursinya masing-masing dengan kepala berada di meja. Ohno yang kasihan melihat mereka bertiga sudah ketiduran karna capek, Ohno menyelimutinya satu per satu. Matsujun yang tadi sedang keluar pun kembali ke ruang shift dengan membawa 2 cangkir kopi.
"nih, buat Ohno-kun" Matsujun menyodorkan kopi nya pada Ohno.
"ohh~ arigatou, taruh di mejaku dulu saja." Ohno lalu menyelimuti dengan 3 selimut kepada satu per satu.
"kamu layaknya seorang leader dari antara kami ya, Ohno-kun (^^)" Matsujun sambil meminum kopinya terlihat sangat bangga pada Ohno.
"yaa, berhubung aku yang paling tua di sini" Ohno lalu duduk di kursinya lalu mengambil kopi yang tadi di berikan Matsujun.
"kasihan ya, yang lainnya sudah pada capek. apalagi si Nino." Matsujun merasa kasihan kepada temannya yang sudah berada pada limitnya masing-masing.
"Sho juga tadi kasihan. kurasa sebetulnya dia tidak mau mengambil tindakan nekat kayak tadi. cuman, itu terpaksa karna dia mau banget pasien tersebut sembuh. pas tadi kecipratan darah, dia menengok ke arahku. mukanya sudah mulai pucat karna takut dengan apa yang sedang dia lakukan. tapi, menurutku dia cukup berani telah mengambil keputusan dengan memperhitungkannya matang-matang" Ohno berbicara dengan suara agak berbisik dengan Matsujun yang duduk di sebelahnya persis.
"maa nee, tadi Aiba juga ketakutan saat memegang tulang rusuknya lalu menjahit sisa luka yang disebabkan tulangnya yang patah. dia juga lumayan berjuang di part tersebut." Matsujun juga bangga pada Aiba.
"Nino sudah mencapai limit nya. omong kosong kalau sebetulnya sejak sehabis pagi dia sudah ambil 4jam shift dia tidak capek, dapet 11jam shift lagi." Kata Ohno sambil meminum kopinya.
3 jam telah berhasil mereka lewati. Akhirnya mereka dapat pulang ke rumah masing-masing kecuali Sho dan Aiba yang masih memiliki jadwal dengan pasien lain sampai jam 12siang nanti.
"jam berapa sekarang?" Nino yang baru bangun dari tidurnya menanyakan pada Ohno yang sudah berganti baju dan bersiap siap pulang.
"jam 7 kurang 15 menit. sudah selesai shift kok. boleh pulang. sudah sana istirahat yang benar. Matsujun sudah pulang duluan. hari ini kamu off jaga malam kan?" Ohno sambil mengancing kemeja nya dan membereskan berkasnya.
"hoeamm~ [Nino menguap]. ini hari apa?" Nino bertanya balik.
"selasa" jawab Ohno.
"aku jaga malam itu senin, rabu, kamis, dan sabtu. jumat hanya praktek pagi." Nino bersiap pulang.
"ohh, berarti besok kamu off kalo gitu." respon Ohno.
"unn~ kalo gitu aku pulang ya.. jaa" Nino mengangkat tas nya dan mengambil kunci mobilya.
"lho, ga ganti baju?" Ohno bertanya lagi.
"nanti saja sampai rumah. jaa Ohno" Nino lalu pergi.
Sho dan Aiba masih tertidur. Dan tiba tiba..
-gubraakk- file-file yang berada dekat Sho terjatuh karna tangan Sho sendiri yang tak sengaja menyenggolnya.
"itai~ (>.<)" Sho terbangun karna tangan kanannya yang tadi terkena file sakit.
"Shokun daijoubu?" Ohno membantu mengambil file-file yang jatuh.
"daijoubu. akhh~ leherku sakit~" Sho mengeluh lehernya sakit.
"itu karna posisi tidurmu kurang bagus. di tambah lagi cape yang tadi malam." Kata Ohno sambil merapihkan file tersebut ke meja Sho. Sho mulai bangkit berdiri.
"hora, lihat mukamu sudah lusuh seperti itu. lihat juga matamu yang sudah seperti.. mata panda (XD)" Ohno lalu tertawa. Saat Sho melihat ke cermin di dekat pintu keluar dan masuk,
"uwaa~ kantong mataku sudah segini parah. tapi gak usah pake panda nya juga sih (-_-;)" Sho lalu meninggalkan kaca cermin lalu mengambil medical record* Yoshi-kun dan kembali duduk.
"Shokun, aku pulang duluan ya. hari ini jaga malem lagi kan kamu?" Ohno bertanya.
"iya. aku hanya kamis dan jumat yang libur shift malam." Jawab Sho.
"ohh, ya sudah. nanti bertemu lagi dengan ku kalau gitu bersama Aiba. Matsujun jadwalnya persis dengan Nino, hari ini libur shift pagi dan malam. besok shift malam, tapi ada shift pagi nya 2 jam." Ohno menjelaskan.
"ya sudah sana pulang. kamu istirahat dulu." Sho menyuruh Ohno untuk pulang.
"okk, aku pulang dulu ya. salam sama Aiba yang masih tidur tuh.." Ohno lalu pergi.
"jaa." Sho melambaikan tangannya.
Sho lalu membaca medical record Yoshi-kun. Tak beberapa lama, ia pergi mengambil kopi di luar ruangan sebanyak 2 cangkir. Beberapa menit kemudian Sho kembali lagi, Aiba masih tertidur.
"anak ini tidurnya lelap sekali ya. apa sakit?" Sho membatin dalam hatinya. Lalu, Sho mencoba membangunkan Aiba pelan-pelan.
"nee, Aibakun, mau sarapan?" Sho menepuk bahu kanan Aiba dengan pelan dan melihat muka Aiba sambil menundukkan badannya. Aiba membuka matanya perlahan.
"hmm~" Aiba menjawab hanya dengan "hmm". Aiba lambat sekali beranjak dari kursinya sendiri untuk berdiri.
"daijoubu, Aibakun? mukamu sedikit pucat lho." Sho yang melihat wajah Aiba yang sudah agak pucat pun mulai khawatir.
"daijoubu.. yo... cuman sakit kepala biasa kok." Aiba kembali menidurkan kepalanya di meja.
"ku belikan sarapan dari kantin ya. siapa tau jadi lebih bersemangat. tunggu saja di sini dulu ya.. (^^b)" Sho lalu pergi. Aiba kembali tidur.
Sekitar 20menit kemudian.
"Aibakun aku sudah bawa makanannya.. (^0^)" Sho menaruh makanannya di atas mejanya lalu mengambil makanan milik Aiba dan memberikannya.
"ohh~ arigatou (^^)" Aiba mulai duduk.
"nasi kare. katanya sih ini enak makanya ku coba. dan kamu suka kare kan? makanya ku coba juga.. (^^) jaa, itadakimasu~" Sho yang sudah lapar pada akhirnya langsung memakan makanan tersebut.
"itadakimasu~" Aiba juga mencoba makanannya.
"aa, umai~" Aiba mulai bersemangat lagi. Mukanya pun mulai cerah kembali.
"haha~ enak kan? tension up.. (^0^ /)" Sho bersemangat juga.
Setelah makan, mereka berdua mulai mengerjakan tugasnya masing-masing yaitu shift pagi. Sho akan menjelaskan prosedur operasi pada Yoshi-kun hari ini. Dia datang ke ruang periksa. Yoshi-kun dan ayahnya sudah di panggil ke ruangan tersebut.
"Yoshi-kun, sensei sebelumnya bilang mau mengobati penyakitmu kan?" Sho memastikan Yoshi-kun ingat hal tersebut.
"haik.."Yoshi-kun mengangguk.
"nahh, sekarang sensei mau bilang. pengobatannya itu adalah operasi. nanti kalau sudah selesai operasi, saat sudah di bolehkan pulang, Yoshi-kun akan dapat bermain bola lagi" Sho menjelaskannya dengan pelan dan senyuman pada Yoshi-kun.
"sensei, operasi nya sakit atau tidak?" Tanya Yoshi-kun khawatir.
"tidak. operasinya tidak akan sakit. kamu akan ditidurkan dan operasinya tidak akan sakit." jelas Sho lalu tersenyum.
"baiklah kalau begitu. aku percaya dengan sensei.. (^^)" Yoshi-kun tersenyum lega.
"kalau begitu, Kitahara-san, bagaimana?" Sho bertanya pada ayah Yoshi-kun.
"hai. selama anak ini mau semangat untuk sembuh, saya menyetujuinya. sensei, yoroshiku onegaishimasu" Ayah Yoshi-kun menyetujui operasi nya.
"hai wakarimashita. saya yang akan menjadi dokter operasinya. saya akan lakukan yang terbaik. waktu operasinya akan saya bincangkan dulu dengan Saitou-sensei. nanti kalau sudah, saya akan mengabarinya lagi." kata Sho.
Pembicaraan mereka untuk saat itu sudah selesai.
Disisi yang lain, ada Aiba yang sedang sibuk dengan pasien anak-anak yang sedang bermain di ruang bermain.Banyak sekali anak-anak yang sedang bermain bersama Aiba.
"yoshh~ tadi siapa yang sudah menggambar, coba bawa hasilnya pada sensei. (^0^ /)." Aiba berseru.
"sensei, ini gambarku" kata salah satu anak laki-laki sambil memberikan gambarnya.
"kira-kira ini gambar apa? (^^)" Aiba bertanya pada anak itu.
"danau yang banyak bunganya. aku mau ke sana saat punya pacar nanti" si anak tersebut berseru.
"ehh? hmm~ ternyata kamu lebih romantis daripada ku yaa.. (^^;)" Aiba tersenyum.
"yosh, ini gambar siapa?" Aiba berseru sambil mengangkat gambarnya.
"gambarku gambarku..!" seorang anak perempuan mengangkat tangannya.
"ohh~ gambarmu. bisa di jelaskan?" Aiba bertanya pada anak tersebut.
"kalau sudah sembuh nanti, aku mau pergi ke gunung fuji!" anak tersebut berseru.
"ide yang sangat bagus (^^b)" Aiba tersenyum.
"nahh, gambarnya di tempel di sini yaa. nanti sensei pajang.. yaa? oh, iya, sertakan alasan kalian juga ya serta nama kalian di gambarnya. (^^)" Aiba lalu mengambil sebuah papan besar.
"baik, sensei~!" semua anak-anak berseru.
Aiba lalu menempel papan tersebut di tembok depan pintu masuk ruang bermain anak-anak. Kebetulan, Sho sedang lewat di depan ruangan terebut dan melihat Aiba.
"hoo, Aiba sensei. sedang sibuk sepertinya." Sho mendekat ke Aiba.
"ohh, Shokun. ini hasil gambar anak-anak. aku mau memajangnya di sini." Aiba menjelaskan.
"eehh, gitu toh." Sho tersenyum.
"aku duluan ya Aiba. mau kasih laporannya dulu sama Saitou-sensei lalu minta tanda tangan pasien dan selesai. kamu kapan selesai?" Sho bertanya.
"mungkin habis kunjungan ke kamar anak-anak baru aku bisa selesai. kenapa?" Aiba menjawab dan bertanya balik.
"ohh ya udah. biar waktu pulangnya samaan aja,.. hehe. aku duluan ya mau ketemu Saitou-sensei mau kasih laporannya." Sho lalu pamit dari hadapan Aiba dan pergi menemui Saitou-sensei.
"sumimasen, ini laporan dan medical record Yoshi-kun." Sho lalu memberikan laporannya.
"ahh, Sho-kun otsukare~ gimana? kamu bisa ngoprasi nya?" tanya Saitou-sensei.
"b..bisa. saya ingin membicarakan tentang waktu operasi nya." jelas Sho.
"kalau gitu, lusa bagaimana? bisa?" Saitou-sensei memberikan pilihan pada Sho.
"apa itu tidak berkesan mendadak?" Sho memastikan kalau Saitou-sensei tidak salah ngomong.
"engga kok. masalahnya kalau kita tunggu lama lagi, kita tidak tau apa yang akan terjadi dengan Yoshi-kun." Saitou-sensei menjelaskan.
"baiklah. saya akan minta persetujuan dengan pihak keluarga." kata Sho.
"ohh baiklah. " Saitou-sensei setuju.
Sho lalu pergi lagi ke kamar Yoshi-kun dan meminta keluarganya untuk menandatangani kertas persetujuan tersebut. Sho lalu menjelaskan waktu operasinya. Lalu Sho mendekati Yoshi-kun.
"kamu siap kan operasi lusa nanti?" Sho bertanya.
"hmm~ aku selalu siap kok. kan sensei yang akan mengoprasiku, jadi aku tenang" Yoshi-kun menjawab dan tersenyum. Sho lalu mengulurkan tangan kanannya lalu membuat janji jari kelingking kepada Yoshi-kun. Yoshi-kun tersenyum. Dan pada akhirnya Sho selesai shift pagi bersama Aiba lalu pulang ke rumah dan akan kembali lagi ke rumah sakit sore nanti. Saat pulang..
================================================
"tadaima~" Sho membuka pintu rumah lalu membuka sepatunya dan mengganti sendal.
"okaeri Shonii.. hachii" Aki bersin. Wajahnya agak sedikit merah.
"lho? kenapa Achan?" Sho lalu mendekati Aki.
"hmm? engga kok gak apa-apa.." Aki berusaha tidak membuat Sho khawatir. Sho lalu memegang dahi Aki.
"badan Achan agak panas. flu, ya? mou, udah istirahat dulu sana!" Sho yang khawatir langsung menyuruh Aki untuk tidur.
"daijoubu da yo.. " Aki lalu duduk di sofa ruang tengah.
Dan tak di sangka..
-tingtong..tingtong- bel rumah berbunyi. Sho yang sedang menyiapkan minuman hangat untuk Aki pun kaget.
"lha? siapa yang dateng?" Sho bingung.
"aku bukakan pintunya ya Shonii" Aki mau beranjak dari sofa tempat ia duduk.
"engga engga engga... biar Shonii saja" Sho melarang Aki. Saat pintu di buka,
"Aiba-kun?" Sho kaget.
"yo~ (^^ /)" Aiba menyapa Sho.
"masuk masuk" Sho menyuruh Aiba masuk.
"ahh~ maaf ya tiba-tiba saja aku datang" Aiba lalu masuk dan melepas sepatunya.
"Achan sebentar ya ku ambil plester demamnya. Achan tidur di sofa situ saja. sekalian sama bantal dan selimut." Sho lalu berjalan cepat ke atas lalu mengambil selimut dan bantal Aki. Aiba yang sedang berjalan menuju ruang tengah pun melihat Aki.
"lho, Akichan kenapa? sakit ya?" Aiba mendekati Aki yang sedang tiduran.
"aku hanya kena flu sedikit saja kok. Shonii yang terlalu panik.. (>.<)" Aki menjelaskan bahwa dirinya tidak apa-apa. Aiba lalu memegang dahi Aki.
"hmm, memang panas ya.. istirahat yang cukup ya Akichan. jangan terlalu kerja keras." Aiba lalu duduk di sofa yang satunya lagi.
"tuhh kan, Aiba juga ngomong gitu. nih bantalnya. ku pakaikan plesternya. pakai selimutnya dan ini minuman hangatnya habis itu tidur!!" Sho lalu memberikan minuman hangatnya dan duduk di sofa yang lain.
"hah, kalian para dokter memang teralu khawatir ya (=-=;)" Aki lalu duduk dan minum minuman hangat tersebut.
"Aiba, ada apa ke sini?" tanya Sho.
"ku dengar, anak yang waktu itu, Yoshi kamu yang akan ambil tindak operasinya?" Aiba bertanya balik.
"maa, Saitou-sensei yang sudah bilang. rencana nya sih operasinya lusa." jawab Sho.
"ohh gitu.." Aiba merespon.
"Shonii, nanti Shonii akan jaga malam lagi kan? sama Aibanii?" Aki bertanya.
"maa nee.. (^^)" Sho menjawab.
"nanti jam 5 berangkat dari sini lagi kalau gitu ya.. (^^b)" Aiba juga ikutan.
Pada akhirnya Aiba dan Sho untuk ke2 kalinya akan jaga malam ditambah dengan Ohno.
Chapter 3 -END-
Hwaahh~ akhirnya selesai juga..
Gimana? kira-kira gimana lanjutannya yaa~~?
*medical record : bukti rekam medis seorang pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar